Minggu, 26 Juni 2011

Tentang Debar

cintaku bukan hanya kata sekadar
saat aku diam kamu jangan gusar
diamku adalah pendar
cahaya terang yang bagimu hanya samar
ning, buka hatimu lebar-lebar
walau telat cintaku akan datang, sabar
percayalah, nanti suatu hari, lamanya pertemuan akan hambar
kita juga akan berebut benar
tak cukupkah kita hanya berharap saling bertatap binar?
sering kita tahu keinginan kita hanya berujung pada hati yang memar
ning, cinta itu seperti rumput-rumput liar
kadang tak berguna berwarna hambar
saat kering juga mudah terbakar
tapi dia tidak pernah lari dari matahari yang membakar
itu jika kamu sepakat, hidup hampir selalu tentang debar

Bandung, jalan Mangga, 14 Desember 2010,  walau tak selalu tentang debar

Kamis, 23 Juni 2011

Bukan Yang Terakhir



berjanjilah apa yang selesai hari ini bukan akhir
juga apa-apa yang tidak selesai hari ini bukan sempitnya fikir
ini tentang bagaimana ber-dzikir
juga apa-apa yang seterusnya lahir adalah kesadaran yang membanjir
berjanjilah jika kemudian fikiran kosong lihatlah isi cangkir
kemudian seduhlah waktu dalam kesadaran air


Bandung, 26 oktober 2010, ketika kabar baikmu membuatku sehat

Senin, 20 Juni 2011

Refleksi

ku rasa cantik hari ini
dengan putih menutup diri

ku rasa cantik hari ini
dengan balutan rasa & sensasi

ku rasa cantik hari ini
tapi cantik jugakah hati?

Senin, 13 Juni 2011

Perjanjian Pulang

pulang dan kesendirian bukan paksaan,
bukan tentang apa-apa yang diinginkan,
juga bukan tentang penantian dan kepergian,
pulang dan kesendirian adalah perjanjian,
tiada yang bisa selamat dari pulang dan kesendirian,
dua hal yang merangkum segala keselamatan.

*Sukaluyu, 30 mei 2011

Kamis, 09 Juni 2011

Angan Tinggal Kenang


kukecup ragamu
dalam alunan lagu
tentang rindu
nanti, kini, dulu

aroma cinta
mengangkasa
lantas mega-mega
bentuk wajahmu disana

lantas hujan luruh
kupikir kau datang dan melabuh
oh tidak, ternyata kau pergi, menjauh
kukejar hingga jatuh
jua, kau tiada tersentuh

rinai kini henti
sapukan lengkung pelangi
nyata ku lihat kau berdiri
seorang bidadari, membawamu pergi
tentang rindu
nanti, kini, dulu

aroma cinta
mengangkasa
lantas mega-mega
bentuk wajahmu disana

lantas hujan luruh
kupikir kau datang dan melabuh
oh tidak, ternyata kau pergi, menjauh
kukejar hingga jatuh
jua, kau tiada tersentuh

rinai kini henti
sapukan lengkung pelangi
nyata ku lihat kau berdiri
seorang bidadari, membawamu pergi

Usai yang Masai

adzan maghrib baru saja gema
gaungnya dari stasiun tugu hingga titik nol, entah dimana

ada senyap yang singgah
terseret, terbakar gundah

aku tunggu
itu katamu

padamu hatiku berlabuh
hendaknya hatimu, dipelukku, buang sauh

malioboro semakin ramai
kendara yang lalang, acuhkan rinai
namun bayangmu tak jua sampai
sebuah janji, sirna dalam lalai
dan kisah kita, usai dalam masai


Hujan, Luruhkanlah

hujan curah
aku tengadah
tunggu berkah
jiwa lelah
asa, hampir punah

cucuran kesah jadi ngarai
mendelta, harap usai
namun raga, makin masai
umpatan, dzikiran, cerai berai

duhai gusti
jentiklah hati
lantas cuci bersih, pikir, diri
tiba-tiba hujan henti
sialan, hatiku belum lagi suci

Selasa, 07 Juni 2011

Sendiri, Kesendirian dan Menyendiri

pernah suatu ketika sendiri adalah keniscayaan
sendiri yang berujung pada penciptaan
Dia yang sendiri, yang tak terbayangkan
benarkah mencipta untuk seorang teman?

dan kesendirian tidak pernah diinginkan
namun tiba-tiba ada dan berkelindan
adakah kesendirian dimaksudkan?
agar kita tahu Dia selalu sendirian?

selanjutnya malam-malam memanggil untuk menyendiri
meresapi sunyi, menyaring sepi
dan siang-siang juga memanggil untuk menyendiri
meniup bising keluar dari hati

Hanya diriMu yang sanggup sendiri

Bandung, 5 Juli 2010, an i .. disela-sela adzan di sebuah siang

Senin, 06 Juni 2011

Kado Sprei

ada dua puluh kado sprei untuk pasangan yang berbahagia hari ini
pasangan ini memandangi sprei warna-warni
sambil membayangkan setiap hari akan ganti sprei
sang istri berfikir capeknya mencuci
sang suami berfikir tidak usah repot membeli
namun keduanya bertanya dalam hati
“apakah urusan menikah hanya urusan tempat tidur sehingga kado harus sprei?”
hingga keduanya menatap satu kado cangkir warna-warni
saling tersenyum dan bersiap minum kopi di atas sprei

*Ponorogo, 29 Juni 2010, kado 'i' .. ;)

Sabtu, 04 Juni 2011

Anyelir

Anyelir indah dalam bingkai di dinding muram
dalam remang kuning yang membuatnya selalu senja
disini aku memilih diam
dalam ruang berdinding kata
yang kau bangun setiap malam
dan semua kata … cinta

*Ponorogo, 29 Juni 2010, bergantian ..