rembulan tertusuk daun
seirama rimbun buluh mengalun
sang dara, menopang wajah, melamun
dara merindu jejaka
yang beriring sinar surya
dia kembara, entah kemana
sebuah janji
terpatri bersama embun pagi
nona jelita, yakinlah, aku akan kembali
sewindu telah berlalu
menderas bagai hujan, merinai rindu
jejaka tak kunjung bertamu
kemanakah engkau wahai pujaan
lupakah engkau semua kenangan
kala masa, berlarian kita di antara pematang, bergandengan
mengejar angan, melayang terbang, renda impian akan masa depan
rembulan semakin tertusuk daun
di antara ranting-ranting terayun
sang dara, menopang wajah, melamun
kekasih, senyap, serupa bayang, hilang tertelan halimun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar